Tintaku

BILA AKU INGATKAN BALIK, PERTAMBAHAN UMURKU YANG SEMAKIN BANYAK.. BERMAKNA.. BERTIMBUN JUGALAH DOSA-DOSA YANG TELAH AKU LAKUKAN.. BILA AKU MERENUNG KEMBALI LAJUNYA PERJALANAN WAKTU.. TERSENTAKLAH AKU, MENGENANGKAN TERBUANGNYA MASAKU DENGAN PERKARA LAGHAH BILA AKU MERENUNG KEMBALI HELAAN NAFAS YANG BUKAN KU KAWAL NAMUN TAK PERNAH TERHENTI.. MENANGISLAH AKU MERENUNG BETAPA ALLAH ITU PEMURAH MEMBERIKU NIKMAT WALAU AKU HAMBA YANG HINA ALLAH.. SEANDAINYA AKU BOLEH MEMUTARKAN WAKTU.. AKU INGIN SEGALANYA BERTUKAR AKU INGIN SEGALANYA MENJADI SEMPURNA HANYA UNTUKMU NAMUN APALAH DAYAKU.. KAU MAHA KUASA,, KUPOHON.. MAGHFIRAHMU RAHMATMU SAYANG MU.. MAKA BIMBINGLAH AKU DI JALANMU

bismillahirrahmanirahim.. tatkala aku bersendiri.. dan merenung ke segenap segi alam di sekitarku.. aku terdiam.. dan terpana.. Allah, kecilnya aku dalam lautan nikmatMu Allah, kerdilnya aku dalam kekuasaan dan kebesaranMu tatkala aku duduk mengamati ciptaanMu aku menangis,, seandainya semua itu musnah.. dan berakhirlah detik buat kehidupan ini.. adakah aku punya tempat di sisiMu? atau aku akan dibuang dan dihinakan??? Allah.. tatkala aku sendiri.. aku menangis.. aku tersedu... banyaknya titik hitam dalam diari kehidupanku.. yang akhirnya menggelapkan seluruh hidupku.. masihkah aku punya sinar yang dapat menerangi kehidupanku?? Ya Allah.. maghfirahMu sangat luas keampunan Mu sangat murah.. janganlah engkau kecualikan aku dari maafMu sungguh.. aku hanyalah hambaMu yang kerdil dan Hina..

sangat sedih... bila kita tahu.. orang yang kita sayang.. orang yang sangat kita cintai.. rupanya menipu kita selama dalam perhubungan.. sedih.. bila kita merancang sebuah kehidupan yag bahagia akhirnya musnah sekelip mata.. akhirnya hilang semua matlamat akhirnya hancur semua percaturan.. sedih.. menangis.. meraung.. menyesal... tapi adakah semua itu akan kembali.. adakah kebahagian itu akan dikecapi.. hanya dengan menangis? dengan meraung?? aku cuba bangkit.. aku cuba untuk melangkah kembali walaupun.. hakikatnya.... luka itu sangat dalam.. dan menembusi setiap sendi tubuhku... Pergilah kenangan... pergilah harapan.. pergilah semuanya... aku mungkin takkan kuat lagi.. aku mungkin takkan mampu berdiri... tapi aku tak mahu.. kau terus ada di sisi..

bismillahirrahmanirrahim..  saat aku bangkit dari malam yang panjang.. aku melemparkan pandanganku keluar jendela.. menangkap setiap citaan ilahi yang terus hidup.. hidup dan terus hidup.. aku tersenyum.. alhamdulillah.. dalam masa aku dipenuhi dengan dosa dan noda, Allah masih beri aku kesempatan untuk bernafas dan melangkah, aku masih diberi peluang, untuk bergerak dan melihat.. aku masih diberi peluang, untuk memerbaiki diriku sendiri.. alhamdulillah, pada saat insan lain dibiarkan leka dengan dunia, aku dibimbing dan ditegur, aku ditempatkan bersama insan yang mencintaiNYA aku ditegur tatkala aku salah alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah, satu lafaz yang tak mampu aku gantikan.. biarpun aku punya 1001 ayat untuk digunakan walau aku punyai 2000000 perkataan untuk ditamsilkan.. namun tak semergah lafaz itu. alhamdulillah 

ada kalanya aku runsing aku tak mengerti aku tak mampu menafsir apa kata hatiku ada kalanya aku jatuh dalam lauta cinta ada masanya aku lalai dalam ombak rindu yang menderu hebat ada masanya aku lalai dalam hembusan angin yang menerpa tubuhku.. Ah! betapa aku hanyut dalam cinta aku benci aku buntu aku kusut bukan ini yang aku inginkan bukan ini yang aku mahukan.. jadi apa? apa yang aku inginkan? di saat tawa mereka yang bercinta sedikit pun tidak membuatku cemburu dan senyuman mereka yang bernikah membuatku iri apa yang aku mahukan di saat manusia menjadikan cinta sebagai lumrah yang perlu diturutkan bukan dengan iman tetapi dengan nafsu bagaimana aku? bagaimana aku harus melalui semua ini di saat aku bisa saja leka dan jatuh pada masa aku bisa saja lalai dan tersungkur Oh Allah, aku tak bisa menafsirkan kata-kataku aku tak bisa menterjemah setiap kalam hatiku maka bantulah aku bantulah memahaminya bantulah aku mendengarnya bantulah aku bimbinglah aku ...

KERIUHAN di pasar itu benar-benar membingitkan telinganya. Suara-suara penjual yang memanggil-manggil pembeli menambahkan lagi kebingitan di pasar yang agak sederhana besar itu.  Hidayah terpaksa bersesak-sesak dengan pembeli-pembeli yang lain. Panas menyelubungi badannya. Peluh mula membasahi wajahnya. Sesekali hatinya merungut. Akhirnya dia berhenti di hadapan sebuah kedai ayam. Kedai ayam yang menjadi langganannya dan keluarga sejak dia masih kecil lagi. Dia mengesat peluh di dahinya. “ ya dik, nak beli ayam?” soal lelaki yang berumur lingkungan 30-an. Dia tersentak. Hampir terlupa.  “...

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA PENYAYANG DICERITAKAN... Tinggallah seorang pemuda yang amat gemar mendaki gunung di sebuah perkampungan kecil. Pada satu hari, dia teringin untuk mendaki gunung. Lantas diajak beberapa orang penduduk kampung. “ weh, aku teringinlah nak daki gunung. Kau nak ikut aku tak?” soalnya.  “ kau ni dah gila ke? Sekarang kan musim sejuk. Kau nak mati beku ke kat atas tu” balas beberapa orang penduduk kampung. Namun dia tidak mengendahkan kata-kata penduduk kampung. Dia tetap ingin mendaki gunung. Jadi sepertimana yang diran...